Quantcast
Channel: zachflazz
Viewing all articles
Browse latest Browse all 400

VAN HALEN

$
0
0


Assalamu'alaikum wr.wb.




Saya adalah seorang penggemar musik heavy metal tulen. Secara saya memang pernah mengakrabi musik ini sejak berusia belia dahulu. Sementara anak saya Arien adalah penggemar musik klasik tak terbantahkan (meski dia juga penggemar Michael Jackson). Secara dia sejak masih dalam kandungan sudah dibiasakan oleh ibunya untuk mendengarkan musik jenis ini. 

Tapi ada irisan kesamaan antara saya dan Arien.
Kami sama-sama penggemar musik yang dibawakan oleh Van Halen, sebuah grup rock lawas dari Amerika Serikat, yang beranggotakan si bapak (Edward Van Halen - gitar), si anak (Wolfgang Van Halen, menggantikan Michael Anthony - bass), si paman (Alec Van Halen - drum), plus si tetangga (David Lee Roth, menggantikan Sammy Hagar - vokal). Mirip dengan formasi Koes Plus di sini. Musiknya yang sangat nge-rock namun mudah dicerna, meski tetap saja susah ditiru (pernah dengar ada musik cover version dari Van Halen? pasti tidak, karena musiknya memang sulit ditiru siapapun). Itulah Van Halen.  


Beberapa lagu Van Halen pernah menjadi hits di sini, seperti Jump, Pretty Woman (sebelum dibuat versi pop di soundtrack film Julia Robert), dan When it's Love. Namun saya tidak akan mengupas musik ataupun personilnya. Tidak juga tentang ritem gitaran meraung tapi melodius, atau drumnya yang ribut tapi ketukannya halus. Pun tidak tentang Edward yang nyambi bermain kibor, gerakan jemari di tuts tidak kalah dengan David, kiborisnya Noah. Saya tidak akan mengupas itu semua.


KASET VAN HALEN

Lalu kenapa saya mem-posting tulisan dengan tema Van Halen? Jika berkenan, silakan ikuti satu paragraf di bawah ini:


Saat Arien menjalani Ujian Akhir Semester (UAS), tepatnya malam Senin lalu (hari terakhir UAS), saya melihat dia tidak prima dalam belajar. Bawaannya bad mood dan uring-uringan. Kira-kira pukul 20.00 WIB dia sudah mengeluh capek dan ingin beranjak tidur. Padahal saya tahu ada materi pelajaran yang dia belum begitu siap. Saya mencoba mencari cara untuk memecahkannya. Nah ini dia! Saya setel Van Halen. Saya ingat tiga lagu pertama yang saya putar saat itu: Jump, Top of the Worlddan Not Enough. Saya putar di CD player di kamarnya, lalu saya biarkan saja dia tetap duduk bermalas-malasan  di atas sofa kecil di sebelah tempat tidurnya. Sementara saya melukis di meja belajarnya. Tahu apa yang terjadi kemudian? Pasti bukan kebetulan jika Arien pelan-pelan beranjak untuk kemudian mengeluarkan bukunya kembali dari dalam tas, lalu melanjutkan belajar hingga pukul 22.00 WIB. Saya tersenyum puas. Terima kasih Tuhan, telah menghadirkan musik Van Halen untuk anak saya.  




Wassalamu'alaikum wr.wb.




------------------------

Sudah menjadi fitrah para orang tua yang selalu dituntut banyak inovasi untuk bisa menjadi katalis perkembangan anak-anaknya. 




VAN HALEN




Viewing all articles
Browse latest Browse all 400

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>