Ini lembaran kliping tentang momen emas Ben Johnson yang saya bikin 25 tahun yang lalu |
Assalamu'alaikum wr.wb.
Olimpiade Seoul 1988 menyisakan kenangan manis beberapa saat yang kemudian menjadi pahit untuk selamanya bagi seorang Ben Johnson. Pada waktu itu, tepatnya 24 September 1988, pelari Kanada Ben Johnson yang meraih medali emas untuk cabang bergengsi lari 100 meter sekaligus mencatat rekor dunia dengan catatan waktu 9,79 detik, dianulir karena Ben terbukti memakai obat perangsang, anabolic steroid.
Dia yang sempat mengalahkan sprinter andalan Amerika Serikat, Carl Lewis pada pertandingan final, harus menyerahkan medali emasnya kepada musuh bebuyutannya itu yang finish di urutan kedua.
Pada tanggal yang sama 25 tahun kemudian (24 September 2013), Ben Johnson kembali berada di Seoul dan berada di lintasan bersejarah itu. Tapi kegiatannya kali ini adalah dalam kapasitasnya sebagai penggiat anti obat perangsang. Dia berkampanye tentang kerusakan yang bisa diakibatkan dari obat perangsang.
Saya tidak paham tentang sejauh mana obat perangsang mampu merusak jaringan tubuh dan mental pada manusia. Tapi secara aksiomatik saya sangat percaya bahwa obat perangsang memang merusak dan seharusnya dihindari dalam konteks apapun.
Satu hal yang membuat saya tertegun adalah tentang Ben Johnson yang telah bertobat dan bahkan berbalik menjadi seorang duta anti obat perangsang. Itu yang sangat menginspirasi.
Satu hal yang membuat saya tertegun adalah tentang Ben Johnson yang telah bertobat dan bahkan berbalik menjadi seorang duta anti obat perangsang. Itu yang sangat menginspirasi.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Ben Johnson, menapak tilas di lintasan lari yang telah membuatnya menyesal (foto: Reuters) |