Assalamu'alaikum wr.wb.
kuterdiam sandarkan suasana hati
libas bebunyian jiwa yang lebam dan tak juga kumengerti
hasrat dunia masih saja mengganggu palung hati
lalu tentang rasa takut jika usia tak hingga di penghujung cita
juga tentang rasa takut kehilangan orang-orang tercinta
merutuk di ambang umpatan nyayian dosa-dosa
berkecamuk di batas kepala hingga leherku tercekat
aku berontak, teriakkan desah parau semu keadaan
namun apa yang baru saja kurasa
segenap perasaan kelabu itu sirna oleh rasa damai seketika
ketika ikuti langkah di tepi danau sunyi yang sembunyi
tanpa sadar kusenandungkan lagu nurani
sayup-sayup tetabuhan gamelan syahdu terdengar
iringi suara hati yang tiba-tiba berseri
tarian gemulai daun bambu yang menyejuk di lubuk perasaanku
dan kemuning yang tumbuh liar seperti melambai ke arahku
di tempat ini aku terbang
semakin kuingat semakin kumelayang
semakin kuberfikir semakin kumelanglang
langit hanya mengangguk melihatku terpejam rasakan awan menyusup sukmaku
kupandang genangan air sunyi danau kehidupan
tak ada geliat seperti di kota semalam
tak ada yang hampir telanjang lagi di sini
meski aku ingin menelanjangi sendiri jiwa resahku
lemparkan sikap palsu dan culasku
jiwaku kini telanjang
kuingin bercinta dengan udara segar
kurindu bercumbu dengan angin yang menderu pelan
lalu kucumbui liar pesona alam menawan
di sini aku kembali bersaksi
atas segala keesaan Sang Tunggal
lalu sejenak menunduk menatap dedaunan
hijau merebak menggapai kesejukan
dalam segala kerendahhatianku
satu saja terucap:
terima kasih tempat sunyi!
#kala kutinggalkan tempat itu masih saja sunyi
Wassalamu'alaikum wr.wb.