Assalamuálaikum wr.wb.
Begitu saya turun dari kereta, saya merogoh saku celana saya. Yah, benar, kekhawatiran saya terbukti. Kartu kereta saya hilang. Entah jatuh atau karena sebab lain. Padahal seingat saya, saldo di kartu saya itu masih seratus ribuan rupiah lebih. Dan akibat kehilangan itu, saya pun dikenakan denda lima puluh ribu rupiah oleh PT KAI. Pagi hari itu saya harus kehilangan seratus lima puluh ribu rupiah.
Kecewa? Mungkin. Tapi hanya sesaat. Selebihnya, saya harus segera sadar bahwa perkara kehilangan, adalah ketentuan Tuhan dalam mengelola rezeki umatnya. Ada saatnya saya kehilangan, ada saatnya mendapat anugerah, dan ada saatnya mendapat keberuntungan. Semuanya sudah diatur-Nya.
Fenomena pengelolaan rezeki oleh Tuhan itu kerap tampak nyata di depan mata kita. Sepanjang kita ikhlas, sadarilah, Insya Allah Tuhan akan memberikan gantinya. Saya pernah menulis di posting KEHILANGAN, dan Tuhan memberi penyelesaian yang saya tulis di posting KEHILANGAN ITU.
Saya mensyukuri sisi lain atas kejadian bernama kehilangan. Saya diingatkan tentang sebagian harta yang harus direlakan dengan ikhlas. Pun saya sangat meyakini bahwa rezeki telah diatur oleh sang Pencipta. Sebagai manusia yang sangat lemah dan nista, saya harus ikhlas, sabar, bersyukur, lalu berdoa. Setelahnya, pasti Tuhan akan memberikan yang terbaik. Maka, sebaik-baik kita adalah yang tidak menunggu untuk diingatkan oleh Tuhan dengan cara kehilangan, tapi sebaiknya mendahuluinya dengan ber-shadaqah. Ber-shadaqah dengan dilandasi rasa syukur bahkan akan membuat rezeki kita berlipat. Insya Allah.
Wassalamuálaikum wr.wb.
Motor saya yang hilang dan motor saya yang kembali. TUHAN memperlihatkan kekuasaan dalam mengelola rezeki umatnya. |