Quantcast
Channel: zachflazz
Viewing all articles
Browse latest Browse all 400

TEMAN MAKAN SIANG

$
0
0

Assalamu'alaikum wr.wb.


Jumat pekan lalu, ketika saya sedang menghadiri pertemuan di sebuah kantor di bilangan Kuningan, ada sms masuk. Dari Catur, teman saya. Bunyinya: “Lihat TV One or Metro, sidang SMI kasus Century. Burhan in action.”

Saya segera keluar ruangan menuju ruangan lain yang mungkin menyediakan pesawat televisi. Tapi upaya saya berbuntut kecewa, karena saya tidak menemukan televisi untuk menyaksikan teman saya, Ahmad Burhanuddin (Burhan) yang pagi itu berperan sebagai jaksa utama dalam sidang Century, mencecar Bu Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan.

Segera setelah itu, saya pun menelpon teman saya yang lain, bernama Rias, mengabarkan tentang Burhan yang sedang menjadi aktor di televisi pagi itu.


Burhan & Sri Mulyani
Ya, Burhan, Catur, dan Rias adalah teman-teman saya satu kos ketika kuliah di Semarang dahulu. Kami mendiami sebuah rumah yang difungsikan sebagai sekretariat Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kami aktif di kegiatan ekstra kampus tersebut.

Jika Burhan berkarier menjadi Jaksa KPK, Catur lebih dinamis (kami menyebutnya walang pari - belalang padi). Setelah resign dari Kementerian Kehutanan, dia lalu aktif di LBH Semarang. Dari LBH dia mencoba mengembangkan sayap menjadi pengurus kesebelasan Pro Duta - Medan, anggota divisi Utama PSSI. Selanjutnya dia berhasil masuk bursa pengurus PSSI dan kemudian terpilih sebagai Wakil Ketua Komisi Disiplin PSSI. Pada Maret lalu dia mundur dari PSSI dan saat ini berada di sebuah jabatan yang lebih mapan: Staf Khusus Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Foto atas: Catur saat membacakan sanksi untuk Irfan Bachdim

Sedangkan Rias, kini telah menjelma menjadi seorang pejabat di PT Pelindo, setelah sebelumnya menjabat sebagai Sekjen SP-BUMN Seluruh Indonesia.


file berita tentang Rias yang sempat
saya dapat (sumber ICW)
Selain mereka bertiga, beberapa teman lain yang tinggal di kontrakan itu pun rata-rata kuliah dengan baik, cepat, serta sudah mapan pada saat usianya belum berkepala empat, sekarang ini. Saya tidak bermaksud ujub dengan mengatakan bahwa hidup mereka sudah sukses. Benar, ini hanya refleksi tanda bersyukur saya kepada Tuhan. Menunduk atas segala kebesaran-Nya. Alhamdulillaah.


"kembali bersama-sama lagi"
(kami berempat sajalah yang sekarang sudah 
tidak lagi berpolitik, karena kami PNS)
Foto di atas ini juga sebagian dari teman serumah dahulu. Paling kiri Muslih, saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian di BPKP. Sebelah kanannya, Pandu, saat ini berkarier sebagai hakim di Jakarta Barat. Di sebelahnya lagi, saya. Dan yang paling kanan, Burhan, yang sudah saya ceritakan di atas.

Mereka semua yang foto-fotonya ada di atas, adalah sebagian dari mantan teman-teman se-kos yang saat ini bekerja di Jakarta, serta kerap bereuni di acara makan siang. Dan jika makan siang dengan mereka, menunya selalu: warteg, tidak berubah.



-------------------


Pesan:
Aktivis tidak bisa lulus cepat dan bermasa depan suram? Teman-teman saya di atas sudah menjawabnya:  tidak. Untuk teman-teman yang berada pada dilema itu, tetaplah aktif, dan Insya Allah sukses untuk study dan cita-citanya.


Wallahu a’lam
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Doa selalu saya kirimkan untuk teman-teman saya di atas, juga kepada teman-teman blog semuanya, semoga selalu mendapatkan kesejahteraan selalu, juga selalu dapat mencapai asa yang dicita-citakan.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 400

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>