Quantcast
Channel: zachflazz
Viewing all articles
Browse latest Browse all 400

perang-perangan

$
0
0



Assalamu'alaikum wrwb.


Di sebagian permukaan bumi saat ini dilanda perang yang sangat berdampak memilukan. Keadaan tersebut tidak hanya terjadi di mancanegara, namun terjadi juga di negeri sendiri. Di sebagian wilayah Papua misalnya, masyarakat bahkan dilanda ketakutan setiap saat karena perang sporadis yang kejam.


Namun terlepas dari efek pilunya masalah itu, ternyata perang menjadi rekreasi sendiri tatkala bentuknya sudah dimodifikasi menjadi sebuah miniatur, tepatnya permainan. Perang-perangan. Ini menjadi permainan favorit sejak jaman dulu kala. Jaman saya kecil dahulu, bermain perang-perangan menjadi permainan yang primadona banget. Menjadi permainan pilihan yang jantan selain sepakbola. 

Ada-ada saja alat yang digunakan pada saat itu, mulai dengan senapan yang dibuat dari bambu dengan jepretan dari karet ban sepeda dengan peluru dari buah perdu. atau menggunakan bubur kertas yang diletupkan dari sebilah bambu petung yang lubangnya kecil. Atau menggunakan ketapel dengan peluru buah cerme. Apapun deh, yang penting pasukan perang terdiri dari dua tim yang saling menyerang, berhadap-hadapan, bahkan bergerilya mencari sasaran. Yang terkena peluru dianggap gugur di medan laga.

saya tidak mendambakan generasi satu ini menjadi serdadu , 
meski bagi saya, figur serdadu jugalah yang sangat menginspirasi 
tentang bagaimana seorang laki-laki. saya hanya ingin dia kelak 
menjadi generasi berani yang tidak mengenal takut


Permainan masa kecil seperti itu rupanya masih menarik hati saya. Bersama teman-teman, kami berkutat lagi dengan mainan anak kecil itu. Kali ini perang-perangan menjadi sudah ada namanya, paintball. Diberi nama itu mungkin karena pelurunya berupa bola-bola karet  kecil (biasa disebut kapsul) yang berisi cairan sejenis akrilik berwarna orange. Entahlah, saya tidak terlalu peduli dengan infrastrukturnya. Yang pasti saya hanya memanfaatkan momentum ini untuk mengajak serta anak saya untuk bermain lepas. Dan saya yang menjadi musuh anak saya saat itu, bertekad untuk menembak semua lawan, termasuk anak saya ini. Saya akan kejar dan habisi!

Dan, pada akhirnya mata saya sampai pedih karena bola kecil yang meledak menyusup ke muka saya, karena tembakan tepat mengenai masker yang saya kenakan. 
Siapa yang menembak? 
Anak saya.
//Keluh.





Wassalamu'alaikum wrwb.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 400


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>