Quantcast
Channel: zachflazz
Viewing all articles
Browse latest Browse all 400

KOMUNITAS

$
0
0



Assalamu'alaikum wr.wb.


Di suatu Jumat menjelang pulang kerja, saya mendengar teman-teman di kantor saling berjanji untuk bertemu pada esok hari, Sabtu, demi bermain futsal bersama. Asyiik, saya pun ikut senang mendengarnya, karena mereka solid dan kompak, baik di dalam maupun di luar kantor. Tapi mereka pasti tidak akan pernah mengajak saya, karena sudah tahu jawaban saya, “Edyann, emang nggak punya temen lagi apa?” Tapi siiplahh, sukses selalu untuk mereka.

Pendekatan mereka memang agak berbeda dengan pendekatan saya. Meski bagi saya memperkokoh pertemanan itu mengesankan, tapi pergaulan sebaiknya tidak eksklusif. Bayangkan jika setiap hari, dari Senin sampai Jumat bertemu dengan orang-orang kantor, lalu pada saat hari libur masih harus bertemu kembali dengan mereka seharian. Terlebih dalam pergaulan intra kantor, ada strata - ada kasta, sesuatu yang sangat saya tolak seumur hidup saya. Dikotomi atasan – bawahan yang mau tidak mau tetap terbawa di lingkungan informal, ohh.. tidaaakk!! Maka saya pun cenderung menjelajah komunitas yang berbeda-beda dalam pergaulan saya, tidak melulu pergaulan kantor. Di bawah ini antara lain beberapa komunitas rutin yang me-refreshsaya dari sehari ke sehari.

Jumat pagi
Sebelum jam kantor, saya bermain badminton bersama teman-teman satu instansi yang berasal dari unit yang berbeda-beda. Mereka bukan teman satu ruangan kerja, meski masih dalam naungan instansi yang sama. Asyik banget, seru, dan pasti bertambah kawan dari berbagai disiplin pekerjaan.

Sabtu pagi
Saya mengaji dalam liqa’ bersama teman-teman dari berbagai latar belakang. Ada yang berprofesi sebagai PNS, dokter, pedagang, tukang ojek, dan lain-lain, yang semuanya pintar berdiskusi, pintar berceramah (kecuali saya yang anti minder). Berdiskusi di forum ini tidak hanya memperkaya wawasan, tapi juga memperkaya pahala karena frame yang dipakai memang mengaji. Liqa' isdebes!  

Sabtu sore
Jika tak ada acara lain, saya biasa bermain voli dengan tetangga saya, tak terkecuali ibu-ibu, remaja, kakek-kakek, atau siapapun yang mau dan sempat. Tidak perlu jauh-jauh, karena lapangan voli hanya sejengkal jauhnya dari tempat saya. Sekedar mencari keringat dan bersosialisasi indah dengan para tetangga yang menyegarkan hati. Hidup tetangga! (acara ini saya ikuti sesempatnya saja, karena banyak acara keluarga berlangsung hari ini).

Minggu pagi
Saya bermain badminton dengan rekan-rekan yang 100% berprofesi sebagai pedagang kaki lima di stasiun Cilebut - Bogor. Asyik, pasti. Apalagi banyak di antara mereka yang bermain  bagus. Lingkungan ini sangat ekspresif dan rame. Soal volume suara, komunitas ini juaranya.

Minggu sore
Saya bermain tenis bersama teman-teman dari kompleks perumahan yang ada di dekat rumah saya. Lingkungan ini agak intelek dan saya sering keteter. Ketinggian buat saya. Haha... biar sajalah, malah jadi ajang belajar dan latihan biar nggak minder. No minder, meski no money! (acara ini sering berantakan karena acara anak-anak saya yang harus didahulukan).

Senin malam
Saya mendapat jadwal siskamling rutin setiap pekannya. Memang payah saya ditaro di malam Selasa, dimana besoknya saya harus bekerja pagi-pagi. Tapi karena banyak yang sudah request jadwal siskamling pada Jumat malam dan Sabtu malam, maka saya pun mengalah. Tapi untungnya, teman-teman anggota regu Senin malam ini asyik-asyik. Apalagi ada yang berprofesi sebagai penggali kubur, cerita mistisnya bikin saya betah berlama-lama dengan mereka.

Kamis malam
Jadwal pengajian bapak-bapak di wilayah RT tempat saya tinggal. Asyik dan pasti menjadi ladang pahala. Cuma, kebiasaan bapak-bapak yang ngebulin sigaretnya secara massal itu yang bikin saya agak kurang sreg. Lha saya sudah berusaha hidup sehat je. Saya sering bolos di acara ini dan sambil berkelakar selalu saya sampaikan bahwa saya bakalan rajin hadir kalo rokoknya disita dulu sama pak ustadz.

Lain-lain
Nongkrong di pos siskamling, bertandang di balai desa, dan aktif di blog juga mewarnai pergaulan saya. Saya sering mati kutu saat berhadapan dengan Pak Kades yang ternyata wawasannya menjulang, atau teman-teman blog yang pinter-pinter pada bidangnya, atau seorang pengamen yang saya temui di pos sekalipun. Banyak aspek yang mereka tahu benar, saya bahkan hanya nol besar. 

harmoni yang selaras dan nada yang tidak sumbang dalam menerjemahkan
setiap keadaan akan diperoleh ketika kita terbuka untuk memberi kesempatan
kebudayaan-kebudayaan yang baik berinternalisasi memperkaya wawasan batin kita


Wassalamu'alaikum wr.wb.




Viewing all articles
Browse latest Browse all 400

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>