Quantcast
Channel: zachflazz
Viewing all articles
Browse latest Browse all 400

NGOBROL SAMA ARIEN

$
0
0


Hari Minggu pagi, tanggal 3 Februari 2013, saya mengantar anak saya, Arien, ke sebuah  kegiatan kelas Matematika yang tempatnya lumayan jauh dari Bogor. Anak ini memang tidak ada liburnya dalam seminggu. Kasihan sebenarnya. Setiap hari sekolah sampai sore, Sabtu masih ikut kelas khusus, dan Minggu pun harus siap selalu mengikuti acara serupa.

Saya mengemudi dengan mendengarkan musiknya One Direction (halahh, payah si Arien nih, bikin saya pusing aja dengar musik begini). Dia membaca koran Media Indonesia – yang gencar sekali menyerang seorang bekas pimpinan partai yang tersangkut kasus impor sapi, dan koran Kompas - yang sangat bijak memberitakannya. Dalam perjalanan itu, ada dialog yang sedikit menggelitik, seperti di bawah ini:
  
Arien
:
Pak, emang PKS itu korupsi ya?
Bapak
:
Bukan PKS, tapi seorang kader PKS. Kebetulan dia pimpinan PKS.
Lagian belum terbukti koq. Statusnya masih tersangka. Belum bisa dibilang bersalah, nunggu putusan pengadilan yang mengikat. Namanya putusan in kracht.
Arien
:
Jadi belum tentu salah ya?
Bapak
:
Belum tentu. Sekarang kita belum boleh memvonis bahwa kader PKS itu korupsi. Kan ada asas yang namanya praduga tidak bersalah.
 Jangan dulu menduga dia salah, sebelum diputus sama pengadilan.
Arien
:
Koq katanya dibilang nggak adil, Pak?
Bapak

Oh iya. Itu karena di kasus lain, kasus Hambalang, Arien denger kan?
Ada pimpinan partai lain yang sebenarnya harus diperiksa di kasus itu. Tapi sampai sekarang nggak pernah diperiksa, proses berbelit-belit, lama banget. Sementara untuk kasus kader PKS ini, cuma dalam hitungan menit saja sudah jadi tersangka. Ini yang dibilang nggak adil. 
Arien
:
Iya ya Pak. Nggak adil.
Emang kalo di pengadilan juga bisa nggak adil ya Pak?
Bapak
:
Di semua tempat bisa terjadi ketidakadilan, Rien.
Di pengadilan sering terjadi itu.
Pernah ada orang yang nggak membunuh, tapi dihukum lama banget. Misalnya kasus Pak Sengkon dan Pak Karta yang masing-masing dihukum 12 tahun dan 7 tahun. Ngeri kan, padahal mereka nggak pernah berbuat jahat.
Arien pernah mengalami perlakuan tidak adil?
Arien
:
Sering. Waktu Arien lomba lukis, yang dimenangin yang lukisannya nggak bagus. Waktu ngecek ke panitia, ternyata lukisan Arien udah ilang.
Bapak
:
Nah, menyakitkan nggak?
Arien
:
Iya.
Bapak
:
Makanya Arien nggak boleh nggak adil. Harus adil.
Karena itu bisa menyakitkan dan bisa kepikiran sampai lama kan?
Arien

Tapi bisa juga kan pimpinan PKS ternyata beneran korupsi ya Pak?
Bapak
:
Bisa saja Rien. Manusia biasa selalu bisa berbuat salah. Godaan syaitan bisa menimpa siapapun saja. Nabi juga ada yang berbuat dosa bukan?
Arien

Kasihan ya?
Bapak

Satu point, dia berani mundur Rien. Gentle itu.
Kalo kasus bupati Garut Arien denger kan, dia susah banget buat mundur. Itu bukan besar hati namanya.
Arien
:
Nggak gentle itu apaan sih Pak?
Bapak
:
Lihat tuh kasus Diego Michels, pemain bola timnas. Mestinya berkelahi kayak gitu wajar buat laki-laki, bukan sedikit-sedikit lapor. Menurut bapak sih nggak perlu kali ya. Namanya laki-laki mah ribut dan berantem, sepanjang nggak pake senjata, nggak masalah. Tapi ini yang ngadu orang cengeng. 
Arien
:
Emang nggak boleh lapor kalo berantem ya Pak.
Bapak
:
Boleh. Dalam hukum pidana jika itu suatu penganiayaan, boleh lapor. Namanya delik aduan. Itulah kenapa orang itu ngelaporin Diego Michels.
Arien
:
Tapi boleh juga nggak lapor ya?
Bapak
:
Boleh, namanya delik aduan itu bisa lapor bisa tidak. Tapi untuk anak-anak kayak Arien, kalo mendapat perlakuan nggak asyik, harus bilang ke bapak atau ibu. Nanti bapak yang akan pake strategi apakah harus lapor polisi atau tidak.
Arien
:
Pak, kalo ntar terbukti orang PKS itu korupsi, apa kita nggak boleh milih PKS, Pak?
Bapak
:
Dalam kasus pidana, nggak ada perbuatan organisasi. Semua dipertanggungjawabkan secara pribadi. Jadi nggak terkait sama organisasi. PKS ya tetep ada dan nggak terpengaruh. PKS tetap organisasi baik. Arien lihat sendiri di tempat kita. Ada pengobatan gratis, khitanan missal, bea siswa untuk anak-anak, dan macem-macem itu, semua PKS yang laksanakan meski nggak menjelang ada pemilihan umum. Jadi wajar banyak kader yang menangis karena kelakuan satu orang, bikin sengsara semuanya. Yang penting kita jangan memvonis bahwa ini perilaku partai PKS. Masih banyak orang baik di PKS, masih banyak orang baik di luar sana. Percayalah.

Lalu Arien turun, menuju kelasnya dengan langkah mantap. Semantap harapan bapaknya yang sedemikian besar untuk buah hatinya itu. Semoga kau kelak menjadi generasi yang selalu bisa memegang amanah ya Nak...



Di bawah ini kutipan atas komen dari Mas Muro'i el Barezy, sebagai bahan permenungan tentang retorika politik di Indonesia.

Ingatkah kita.......????
1. Saat PKS gencar mengkampanyekan bahwa Israel-Amerika adalah teroris dunia, tiba2 yayasann al-haramain yg dipimpin ust Hidayat Nur Wahid dituduh sbg jaringan al-qaida.

2. Saat PKS melalui menterinya (ust Nur Mahmudi Ismail/menteri kehutanan) gencar melawan pembalakan liar, tiba ust Suripto (sekjen Menhut) yg juga anggota dewan pakar PKS dituduh melakukan mark-up pembelian helikopter.

3. Saat PKS melalui menterinya (ust Tifatul Sembiring/Menkominfo) menutup situs2 porno di internet, tiba2 muncul kasus (konspirasi) thdp ust Arifinto.

4. Saat PKS melalui kader2nya di DPR vokal terhadap kasus bank Century, tiba2 pak Misbakhun dijadikan tersangka dan sempat merasakan penjara dgn tuduhan LC fiktif di Bank Century.

Tuduhan2 tersebut akhirnya tidak terbukti. Meski memakan waktu yg panjang.

Kini.... Saat PKS melalui menterinya (ust Suswono/Menteri Pertanian) gigih menolak import daging asal amerika, sehingga membuat amerika melaporkan Indonesia ke WTO, tiba2 Ust Luthfi Hasan Ishak (Presiden PKS) dituduh AKAN menerima suap soal daging sapi import.
ﺣﺴﺒﻨﺎ اللّهُ وﻧﻌﻢ اﻟﻮﻛﻴﻞ ﻧﻌﻢ اﻟﻤﻮﻟﻰ وﻧﻌﻢ اﻟﻨﺼﻴﺮ 
. Dari rentetan fitnah tsb terlihat begitu jelas bahwa fitnah thdp PKS akan dibuat sesuai dgn apa yg sdg diperjuangkan


Viewing all articles
Browse latest Browse all 400

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>