Assalamu'alaikum wrwb.
Keberadaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) tidak hanya membawa problem nasional, tapi juga membawa problem personal. Ini kaitannya dengan anak saya Arien yang bersekolah di SMP 1 Bogor yang statusnya RSBI. Sampai saat ini (masa transisi menuju non RSBI masih berlangsung), dia selalu berangkat pagi dan pulang sore, bahkan sesekali berbarengan dengan saya sampai di rumah (ba'da Maghrib). Alhasil dia tidak pernah memiliki waktu senggang untuk kegiatan ekstra sekolah, termasuk mengaji. Setengah tahun terakhir ini dia nyaris vakum mengaji, kecuali baca kitab suci di rumah.
Tentu saya khawatir karena Arien jauh dari kegiatan mengaji. Meski saya masih jauh dikatakan sebagai seorang yang tebal iman, tapi saya sangat idealis dalam mencetak anak-anak saya. Anak-anak saya harus lebih baik daripada saya. Terlebih, Arien ini mempunyai perspektif pandangan hidup yang agak longgar. Anak ini cenderung permisif dan hanya menganut pola "yang penting aku jadi anak baik". Dia tidak seperti Agree adiknya yang taat dan memahami prosesi beribadah. Tapi itulah adanya Arien. Dan inilah proses.
Yang pasti, saya tetap khawatir jika anak-anak saya jauh dari budaya mengaji. Internalisasi nilai-nilai kebaikan, bagi saya tidak cukup dengan interaksi anak-anak dengan orang tua atau lingkungan lainnya, tapi perlu dijustifikasi dengan kegiatan bernama mengaji. "Formal".
Maka setelah saya berdiskusi dengan Arien untuk memecahkan masalahnya ini, dia sepakat untuk mengaji di rumah dengan mengundang seorang guru mengaji. OK, point banget! Satu hal yang saya syukuri dari seorang Arien, dia rasional serta bisa menerima saran dan pendapat orang lain, terutama orang tuanya. Saya syukuri celah positif ini.
Soal guru mengaji, mudah saja, karena saya mempunyai lingkungan yang "hanif" di organisasi yang saya sedikit terlibat di dalamnya. Hanya soal konsistensi saja yang harus dijaga. Saya mewanti-wanti approach terhadap Arien ini harus khas, karena karakter sekulernya kuat sekali. Selama ini hanya saya yang mengenal karakter khasnya.
Alhamdulillaah sudah sekian waktu berjalan, Arien makin lama makin menyukai kegiatan mengajinya. Dan untuk meramaikan suasana, Agree juga dilibatkan. Agree? Kalau tentang anak ini, saya tidak pernah meragukan sama sekali dengan komitmen ukhrawi-nya. Dia dengan senang hati dan ikhlas menemani kakaknya mengaji.
Saya lega sekali. Semoga momentum ini berlanjut sampai Arien bisa meraih strata yang baik dalam beribadah kepada Tuhannya. Setidaknya bisa istiqamah seperti adiknya. Minta doa restunya selalu, rekan-rekan! Sukran.
Wassalamu'alaikum wrwb.
Saya lega sekali. Semoga momentum ini berlanjut sampai Arien bisa meraih strata yang baik dalam beribadah kepada Tuhannya. Setidaknya bisa istiqamah seperti adiknya. Minta doa restunya selalu, rekan-rekan! Sukran.
Wassalamu'alaikum wrwb.
mereka harus suka yang begini... |
...tidak hanya yang begini |