 |
Assalamu'alaikum wr.wb.
Konsekuensi logis dari sebuah dinamika pekerjaan adalah berotasi, bermutasi. Bergulir dan berpindah dari sebuah tempat ke tempat yang lain sesuai dengan perintah atau penugasan, menjadi tradisi yang harus dilaksanakan. Sebuah proses natural yang teramat wajar dalam sebuah sistem, utamanya birokrasi seperti tempat saya bekerja sekarang ini. Demikianlah, saya sedang mengalaminya. Dipindahkan ke sebuah lokasi kerja yang baru dengan segenap tantangan yang baru.
Bahagia pasti, karena setidaknya saya masih bisa menikmati esensi sebuah tantangan. Dan tentu saja, sebuah pengakuan tentang eksistensi saya yang masih berharga: ada nama saya dalam sebuah SK!
Sedih juga pasti. Karena saya harus berpisah dengan sebuah komunitas yang telah saya anggap sebagai sebuah keluarga. Tujuh tahun sudah saya berkutat di ruangan ini, tentu sangat banyak pengalaman batin yang yang saya apresiasi.
Di sini, tempat saya menghabiskan sebagian besar waktu keseharian saya. Di sini pula, saya menghayati betapa pertemanan penuh dengan dinamika. Saya mengenal sebuah lingkungan pertemanan yang lebih terpola daripada dalam kebiasaan saya di luar sana. Tidak menjadikan permasalahan apapun buat saya, karena mungkin saya bertipikal tidak pernah ambil pusing semua persoalan. Semua bisa terjadi dan semua akan segera berlalu, demikian adagium yang ada di benak saya.
Di lingkungan baru pada mulai Senin nanti, saya pun tidak terbebani apapun. Saya hanya akan berklimatisasi dengan iklim yang telah mapan di sana, serta tidak akan merusak tatanan yang ada, dengan sikap-sikap saya. Selebihnya, bergulir. Lalu seperti biasa, saya hanya akan berwacana, bahwa hidup bisa lebih terasa indah jika mengapresiasinya dengan sebuah sentuhan kesenian yang indah.
OK, selamat tinggal teman-teman. Terima kasih untuk segalanya, minta maaf atas segalanya. Sukses selalu untuk Kalian semua. Doa saya menyertai.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
 |
| Ini kaos dari tiga orang teman yang sangat mengesankan saya. |
 |