![]() |





Pada awal-awal saya bekerja di Jakarta, saya termasuk jenis orang yang tidak hanyut oleh budaya mudik. Silakan semua orang mudik, saya tetap di Jakarta. Dan saya bisa pulang kapan saja sesukanya, tanpa harus menunggu arus mudik. Apalagi bagi ibu saya, hal itu tidak menjadikannya masalah.
Hingga kemudian saya merasa makin lama makin jauh dari keluarga besar saya, karena jarang bertemu. Bahkan saat beberapa saudara bertemu dengan saya sekarang, kami saling pangling, asing, dan serasa baru kenal.
Itulah yang membuat saya kemudian melibatkan diri dalam budaya mudik. Festival Mudik Tingkat Nasional. Dan saya merasakan betapa bahagianya berkumpul dengan saudara-saudara dan teman-teman. Serasa nge-charge ponsel yang sudah lowbatt.
Demikian halnya tahun ini, saya juga mengagendakan mudik ke Jawa Tengah. Waktunya, Insya Allah setelah anak saya Arien pulang dari lombanya di Singapura. Rencananya dia sampai Jakarta Senin malam. Selasanya, biar dia beristirahat dulu. Lalu pada Rabu, berangkat ba'da shubuh. Insya Allah. Minta doanya ya, teman-teman.
Juga buat Teman-teman semua yang mudik, juga yang tidak mudik, hati-hatilah selalu. Semoga Allah menaungi Teman-teman semua dengan anugerah keselamatan dan kesehatan. Aamiin.
--------------------
DOA MUDIK
KELUAR RUMAH
“Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, wa laa haula wa laa quwwata illa billah. Allahuuma inniy a’uudzu bika an adlilla au udlalla, au azilla au uzalla, au adzlima au udzlima, au ajhala au yujhala ‘alayya. Allahummathwilanaal ardla, wa hawwin ‘alainaas safar.”
Dengan menyebut Asma Allah, aku bertawakal kepada Allah, dan tidak ada daya maupun kekuatan kecuali dengan Allah. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari menjadi sesat dan disesatkan, atau dari tergelincir dan digelincirkan, atau dari menganiaya dan dianiaya, atau dari menjadi bodoh dan diperbodoh. Ya Allah, dekatkanlah bagi kami jarak bumi, dan mudahkanlah perjalanan kami."
DI KENDARAAN
“Alhamdulillah, subhaanal ladzii sakhkhara lanaa, haadza wa maa kunnaa lahu muqriniin, wa inna ila rabbinaa lamunqalibuun.”
Segala puji hanya miliki Allah, Maha Suci Allah yang telah menjinakkan bagi kami kendaraan ini, padahal sebelumnya kami takkan mampu menguasainya, dan sungguh kami nanti akan pulang kembali kepada Tuhan kami."
Wassalamu'alaikum wr. wb
Wassalamu'alaikum wr. wb